Dalil Tentang Zakat Sebagai Solusi Ketidakadilan Sosial
Pengantar: Mencegah Ketidakadilan Melalui Zakat
Ketidakadilan sosial, seperti jurang antara kaya dan miskin, merupakan permasalahan global yang kronis. Namun, Islam menawarkan solusi komprehensif melalui sistem ekonominya yang holistik, dan salah satu pilar utamanya adalah zakat. Artikel ini akan menelusuri dalil-dalil Al-Quran dan Hadis yang menunjukkan bagaimana zakat dirancang untuk memerangi ketidakadilan sosial, meringankan beban fakir miskin, dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Dalil-Dalil Al-Quran yang Menekankan Pentingnya Zakat:
Surah At-Taubah (9): 103:
βAmbillah zakat dari harta benda mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.β
Ayat ini secara jelas menunjukkan fungsi zakat sebagai penyuci jiwa individu kaya dan membersihkan harta mereka dari unsur-unsur ketamakan dan ketidakadilan. Proses pemberian zakat membawa ketenangan batin bagi pemberi dan penerima, membentuk hubungan sosial yang lebih harmonis.
Surah Al-Baqarah (2): 277:
βHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.β
Meskipun tidak secara eksplisit membahas zakat, ayat ini menghubungkan ketaqwaan dengan tindakan-tindakan yang benar, termasuk kewajiban menunaikan zakat. Ketaqwaan menuntut keadilan sosial, dan zakat merupakan manifestasi nyata dari ketaqwaan tersebut.
Hadis-Hadis Nabi Muhammad SAW yang Menggarisbawahi Peranan Zakat:
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim:
βIslam dibangun di atas lima perkara: Mengesa Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan ibadah haji.β
Hadis ini menempatkan zakat sebagai salah satu rukun Islam yang esensial. Ketidakwujudan zakat akan merusak fondasi Islam itu sendiri, mengimplikasikan betapa pentingnya zakat dalam membentuk masyarakat Islam yang adil.
Hadis Riwayat Abu Daud:
βSedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.β
Meskipun hadis ini merujuk kepada sedekah secara umum, zakat sebagai sedekah wajib memiliki signifikansi yang lebih besar dalam konteks memerangi ketidakadilan. Ia bukan hanya sedekah biasa, tetapi kewajiban yang secara sistematis mendistribusikan kekayaan kepada yang membutuhkan.
Zakat: Instrumen untuk Mengatasi Ketidakadilan Sosial:
Zakat dirancang sebagai sistem yang progresif dan adil. Ia mengarahkan kekayaan dari mereka yang mampu kepada yang membutuhkan, mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan keseimbangan sosial. Penerima zakat yang telah ditetapkan mencakup fakir miskin, orang yang berutang, hamba sahaya, dan lain-lain.
Zakat bukan sekadar pemberian amal, tetapi sistem ekonomi yang terstruktur. Pengumpulan dan pendistribusiannya dikelola oleh badan-badan resmi, memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Kesimpulan:
Dalil-dalil Al-Quran dan Hadis dengan jelas menunjukkan bahwa zakat merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi ketidakadilan sosial. Ia bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga instrumen ekonomi dan sosial yang vital dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan menunaikan zakat secara konsisten dan tepat, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan merata.
