Bagaimana Cara Berzikir Menurut Ketentuan Syariat Islam?
Berzikir, yaitu mengingat Allah SWT, merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Keutamaan berzikir sangat besar, memberikan ketenangan hati, mendekatkan diri kepada Allah, dan mendapatkan ampunan-Nya. Namun, agar zikir kita diterima dan mendapatkan pahala yang maksimal, perlu memahami beberapa ketentuan dan adabnya. Artikel ini akan membahas bagaimana cara berzikir menurut ketentuan syariat Islam.
1. Niat yang Ikhlas
Dasar terpenting dalam berzikir adalah niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Jangan sampai niat kita tercampur dengan riya (ingin dipuji manusia) atau sum'ah (ingin didengar orang lain). Niat yang tulus akan membuat zikir kita lebih bermakna dan diterima Allah. Sebelum memulai berzikir, bacalah niat dalam hati: " Saya berniat berzikir kepada Allah SWT karena Allah semata."
2. Memilih Waktu yang Mustajab
Waktu-waktu tertentu dianggap lebih mustajab untuk berzikir, seperti:
- Sebelum dan sesudah sholat: Zikir setelah sholat fardhu sangat dianjurkan.
- Sepertiga malam terakhir: Waktu ini disebut sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan berzikir.
- Saat sendirian: Berzikir ketika sendirian akan lebih khusyuk dan terhindar dari riya.
- Saat dalam perjalanan: Berzikir di perjalanan bisa menjadi pengisi waktu dan penenang hati.
3. Memilih Dzikir yang Diajarkan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW telah mengajarkan banyak dzikir yang memiliki keutamaan masing-masing. Beberapa dzikir yang sering dianjurkan antara lain:
- La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah: Kalimat syahadat yang menegaskan keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
- Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar: Kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang memiliki keutamaan yang besar.
- Astaghfirullah: Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa.
- Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad: Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Khusyuk dan Khidmat
Berzikir bukan hanya sekadar mengulang kata-kata, tetapi juga harus diiringi dengan kekhusyukan dan khidmat. Rasakan kehadiran Allah SWT dalam hati kita. Fokuskan pikiran dan hati pada dzikir yang kita ucapkan. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara dengan orang lain atau memikirkan hal-hal duniawi.
5. Istiqamah dan Konsisten
Keberkahan zikir terletak pada konsistensi dan istiqamah dalam melakukannya. Meskipun hanya sedikit, lakukanlah zikir secara rutin setiap hari. Jangan sampai kita hanya bersemangat di awal, kemudian malas melakukannya di kemudian hari. Konsistensi dalam berzikir akan membentuk kebiasaan baik dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.
6. Menggunakan Bahasa yang Benar
Pastikan kita mengucapkan dzikir dengan lafadz yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Jika ragu, sebaiknya kita bertanya kepada orang yang lebih ahli.
7. Berjamaah (Jika memungkinkan)
Berzikir berjamaah memiliki keutamaan tersendiri. Suasana zikir bersama akan semakin meningkatkan kekhusyukan dan semangat kita.
Kesimpulan:
Berzikir merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan di atas, kita dapat memaksimalkan pahala dan manfaat dari berzikir, sehingga zikir kita dapat menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan ketenangan hati. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi kita dalam berzikir.